Mikha, Lulus SMP Langsung Kuliah
Kata orang, SMA merupakan masa-masa sekolah yang paling berkesan.
Bahkan, tidak jarang mereka ingin kembali mengulang masa-masa indah
tersebut. Namun, pengalaman serupa tidak dirasakan mahasiswa SSR School
of Sound Engineering Mikha Angelo yang melewati jenjang SMA dan langsung
menikmati bangku perkuliahan setelah lulus dari SMP Tirta Marta BPK
Penabur.
Finalis X-Factor Indonesia itu mengikuti semacam program akselerasi yang
diselenggarakan SSR School of Sound Engineering. Program ini memberikan
kesempatan bagi para pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi
di bidang musik tanpa melihat ijazah SMA. Tentu saja dengan memperhitungkan sejumlah indikator yang telah ditetapkan
Alhasil, setelah melewati serangkaian tes, pemuda berusia 15 tahun itu
telah langsung melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi,
dengan menyandang predikat mahasiswa jurusan Audio Engineering
Techniques and Technology.
"Masuknya dari interview dan tidak perlu ijazah SMA. Yang dilihat nilai
komputer, matematika, pertanyaan seputar musik, serta file-file
recording. Penilaian terserah mereka. Jika dinyatakan lolos, maka
terdaftar sebagai mahasiswa," ujar Mikha.
Meloncati tingkat SMA dan langsung menjajal bangku kuliah tentu
menimbulkan kerinduan tersendiri. Dan Mikha yang lahir pada 8 November
1997 itu tidak menampik kerap menemukan kesulitan dalam pergaulan.
Sebab, teman-teman kampus Mikha umumnya berusia jauh lebih tua darinya.
Namun, kontestan X-Factor Indonesia itu menyatakan mantap melewati masa
SMA untuk lekas merampungkan pendidikannya.
"Enggak terlalu terasa. Enggak pernah tahu rasanya seperti apa.
Kontestan lain juga suka bilang masa SMA yang paling seru. Tapi saya
enggak mau mikirin karena kalau dipikir-pikir ke depan lebih enak
langsung kuliah, hemat waktu. Saya bisa lulus lebih dulu. Bebas duluan
daripada mereka," tuturnya.
Menurut Mikha, keputusannya untuk masuk ke perguruan tinggi tidak lain
untuk mendukung cita-citanya di bidang musik. Sehingga, lanjutnya,
bidang pekerjaan ke depan akan semakin luas.
"Saya milih kuliah karena bisa bantu untuk karier sebagai musisi. Kalau
enggak sukses sebagai musisi karena jenis musik yang saya geluti tidak
terlalu diterima di masyarakat, saya bisa jadi produser. Jadi enggak
bergantung ke orang lain," urai anak ketiga dari empat bersaudara itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar